Home

Artikel

Buku Tamu

Galeri

Link

Info

Tentang_Penulis

Anda adalah pengunjung ke:


Silahkan ketik objek yang akan dicari: Pilih search engine yang digunakan :

Menghitung Kecepatan Cahaya dengan Al Qur’an

Kecepatan cahaya atau konstanta C yang merupakan kecepatan tercepat di alam semesta, dan berlaku mutlak untuk sembarang acuan inersia yang digunakan oleh para ilmuwan untuk berbagai perhitungan.Ternyata dapat ditentukan dengan tepat dengan menggunakan dokumen yang telah berusia lebih dari 14 abad yaitu Al Qur’an kitab suci umat Islam. Perhitungan kecepatan cahaya ini ditemukan oleh seorang ahli matematika dan Fisika dari Mesir yang bernama DR. Mansour Hassab ElNaby berdasarkan pada ayat dalam Al Qur’an yaitu :

”Dialah (Allah) yang menciptakan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanya tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)" (QS Yunus:5)

”Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar dalam garis edarnya" (21:33).

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu."(32:5)

Berdasar ayat-ayat tersebut diatas, terutama ayat yang terakhir (ayat 32:5) dapat disimpulkan bahwa :

Jarak yang dicapai Sang urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.Bila :

C.t=12000.L

dimana : C = kecepatan Sang urusan

                t  = waktu selama satu hari

                L = panjang rute edar bulan selama satu bulan

Dalam sistem kalender Qomariah atau Lunar Calendar dikenal ada dua macam cara perhitungan definisi satu bulan,yaitu:

1.Sistem sinodik, didasarkan atas penampakan semu

    gerak bulan dan matahari dari bumi.

    1 hari     = 24 jam

    1 bulan  = 29.53059 hari

2.Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif

    bulan dan matahari terhadap bintang jauh dan alam semesta.

    1 hari    = 23 jam 56 menit 4.0906 detik

                    = 86164.0906 detik

    1 bulan  = 27.321661 hari

 Gambar berikut ini akan membantu memberikan gambaran kepada anda tentang perbedaan antara bulan sidereal dan sinodik tersebut .

Selain dapat dapat diperoleh dengan pengukuran a juga dapat diperoleh dengan rumus:

         a=   27.321661 hari x 360° =26.92848°

                365.25636 hari

Sedangkan L=v.T

Dimana:

    v  =  kecepatan bulan

    T  =  periode revolusi bulan

        =  27.321661 hari

Ada dua tipe kecepatan bulan :

1.Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan

    rumus berikut: 

    ve = 2 . p . R / T

dimana  R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km

              T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam

Maka,

      ve =  2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam

             =  3682.07 km/jam

2.Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta.

Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan

yang pertama dengan cosinus a, sehingga:

v  =  Ve * Cos a

Dimana a  adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal

a  = 26.92848o

Dan kita akan menggunakan kecepatan ini untuk perhitungan,jadi:

C . t  = 12000 . L

C . t  = 12000 . v . T

C . t  = 12000 . ( ve . Cos a  ) . T

C  = 12000 . ve . Cos a . T / t

Ingat !

ve = 3682.07 km/jam

a  = 26.92848o

T = 655.71986 jam

 t   = 86164.0906 det

maka:

C  = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 det

C  = 299792.5 km/det

Dari perhitungan diatas ternyata di peroleh kecepatan cahaya adalah 299792.5 km/det

Mari kita bandingkan hasil pengukuran dan perhitungan diatas dengan perhitungan para ahli yang menggunakan berbagai perlatan canggih dan modern.

Nilai C hasil perhitunagan :

C = 299792.5 Km/det

Nilai C hasil perhitungan dan pengukuran yang di lakukan oleh para ahli:

®      US National Bureau of Standards  C = 299792.4574 + 0.0011 km/det

®    The British National Physical Laboratory C = 299792.4590 + 0.0008 km/det

®    Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar  : “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang  hampa selama 1/299792458 detik “

Kesimpulan:

Dari hasil perhitungan diatas ternyata diperoleh hasil nilai C yang sangat mendekati dan bahkan bisa dikatakan sama, maka ini adalah merupakan suatu bukti kebenaran Al Qur’annul Karim yang merupakan petunjuk dari Allah kepada seluruh ummat manusia. Sehingga setiap manusia wajib untuk mengimani dan mengamalkan segala apa yang ada dalam Al Qur’an.

Dan akhir kata semoga tulisan ini dapat menambah ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah,Amin.

 

Ó2002 by Abu hasan on Alfalaq.com