Home Anda adalah pengunjung ke:
Al Qur’an adalah petungjuk bagi manusia dalam segala aspek
kehidupan termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan/sains yang seperti kita
ketahui bahwa umat Islam banyak tertinggal dari bangsa-bangsa barat dalam
hal ini. Dalam Al Qur’an banyak sekali petunjuk dan penjelasan tentang
berbagai macam ilmu pengetahuan/sains salah satunya adalah mrngenai
penciptaan alam semesta seperti yang dijelaskan dalam surah Al A’raaf:54.
“Sesungguhnya Tuhankamu ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,lalu Dia bersemyam di
atas ’arrasy .Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan (diciptakanNya pula ) matahari, bulan,dan bintang-bintang (masing-masing
) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah itu hak
Allah. Maha Suci Allah ,Tuhan semesta alam.”
(QS Al A’raaf :54)
Dalam surah Al ‘Araaf : 54 di atas menerangkan bahwa Allah
menciptakan alam semesta dalam enam masa, selain surah Al ‘Araaf :54 dalam
surah Yunus : 3, Hud : 7, Al Furqan : 59, As Sajdah : 4 ,dan Al Hadid :4
juga dijelaskan bahwa Allah menciptaan alam semesta dalam enam masa. Yang
menjadi persoalan sekarang adalah lama masa atau waktu yang dimaksud
dalam surah Al ‘Araaf ; 54 ,Yunus : 3, Hud : 7, Al Furqan:59, As Sajdah:4
dan Al Hadid :4 tersebut. Untuk menghitung lama masa penciptaan alam
semesta kita berdasarkan pada petunjuk yang diberikan Allah dalam Surah
Yunus : 5.
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkanNya mazilah-mazilah bagi perjalanannya, supaya
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan……”
(QS Yunus :5).
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah
menetapakan mazilah/orbit perjalanan matahari adan bulan agar manusia
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Dalam menghitung lama waktu
penciptaan alam semesta kita akan menggunakan perjalanan matahari di
orbit/mazilahnya dalam mengelilingi pusat galaksi kita yaitu galaksi Bima
Sakti. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
v=kecepatan perjalanan/revolusi matahari
=240 km/s
l=panjang lintasan yang ditempuh matahari
t=waktu yang diperlukan matahari untuk melakukan satu
kali revolusi
c=kecepatan cahaya
=3.108 m/s
r=jarak matahari dari pusat galaksi
=3.104 tahun cahaya
=3.104tahun x 3.105 km/s
v=l/t
t=l/v ,karena lintasan revolusi matahari adalah
linkaran dan rumus keliling lingkaran adalah l=2p
r, maka:
t=2pr/v
=(2 x 3,14 x 3.104tahun x 3.108
km/s )/ 240 km/s
=2,3.108tahun
Bila bulan satu period revolusinya disebut satu bulan
,maka satu period revolusi matahari dapat kita sebut satu bulan matahari,
hal ini sesusui dengan firman Allah :
“sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan
bumi, ….” (QS At Taubah :36)
sehingga satu tahun matahari adalah 12x2,3.108
= 2,76.109 tahun. Dalam surah Al ‘Araaf ; 54 ,Yunus : 3,
Hud : 7, Al Furqan:59, As Sajdah:4, dan Al Hadid :4 diatas dijelaskan
bahwa Allah menciptakan Alam semesta dalam enam masa, Sehingga usia alam
semesta adalah:
T=6 x 2,76.109
=16,56.109 tahun
=1,656.1010 tahun
Jadi usia alam semesta adalah 1,656.1010
tahun tahun, untuk perbandingan berikut ini adalah hasil perhitungan usia
alam semesta yang lain :
1.Perhitungan usia alam semesta dengan menggunakan
tetapan Hubble
Diketahui :
H=tetapan Hubble
=50 sampai 100 km/s tiap 1 juta persek, 1 parsek=3,086.1013km
v =kecepatan gerak galaksi terjauh.
d=jarak galaksi terjauh.
Bila H=50 km/s tiap 1juta parsek
Dengan memasukan nilai H yang berkisar dari 50 sampai
100 km tiap 1 juta parsek kita akan memperoleh nilai usia alam semesta
9,87sampai 19,57 milyar tahun.
Berikut ini hasil perhitungan beberapa ahli tentang
usia alam semesta dengan menggunakan tetapan Hubble dan juga melalui
pengamatan :
Dr. Wendy L. Freedman (Observatories of Carnegie Institute of
Washington), dengan menggunakan Teleskop Ruang Angkasa Hubble (Hubble
Space Teleskop - HST) untuk menentukan
harga H ,
diperoleh harga usia alam semesta adalah berkisar antara 12 milyar tahun
(untuk alam semesta dengan kerapatan rendah) sampai 8 milyar tahun (untuk
alam semesta dengan kerapatan tinggi).
(sumber:
http://www.as.itb.ac.id/~ferry/)
George Jacoby (Kitt Peak National Observatory) yang
menggunakan planetary nebula sebagai penentu jarak,Meraka mendapatkan usia
alam semesta 7 milyar tahun. Sementara Tim Harvard memperoleh usia alam
semesta 9-14 milyar tahun. (sumber:
http://www.as.itb.ac.id/~ferry/)
Michael Pierce (Indian
University). Menurut Jeremiah Ostriker (Princeton University), Mereka
mempelajari evolusi bintang dan pembentukan unsur-unsur yang lebih berat
dari Helium dalam gugus-gugus bola, yaitu gugus-gugus bintang yang amat
tua. Dengan demikian usia gugus-gugus bola itu dapat dihitung. Menurut
mereka, usia bintang tertua yang terdapat di dalam gugus bola M92 berusia
sekitar 16-19 milyar tahun. Bahkan diduga usia bintang-bintang yang
terdapat di pusat gugus bola itu mungkin lebih tua lagi.
(sumber:
http://www.as.itb.ac.id/~ferry/)
Demikianlah perhitungan usia alam semesta melalui Al
Qur’an ini semoga bermanfaat dan dapat menambah iman dan takwa kita kepada
Allah. Allahu ‘alam.
| |